LUAR BIASA!. Seandainya Pemerintah dan aparat keamanan dan parpol yg berkuasa memiliki kepekaan dan keberanian (guts), statemen Habib Salim Alatas (HSA) ini mestinya akan dikategorikan sebagai sebuah tantangan terbuka dan langsung kepada mereka. Untungnya, bukan kepekaan atau keberanian yang mereka miliki, tetapi ketakutan menghadapi resiko. Karena itu, respon pihak Polri, Istana, dan parpol yg berkuasa (Setgab) adalah tipikal: "mbulet", sarat jargon legalistik, dan apologetik. Seorang anggota DPR dr PDIP, Eva K. Sundari (EKS) bahkan sampai menyatakan bhw ia sangsi kalau Kapolri baru nanti pun akan berani menghadapi FPI! Di Istana, para Menteri malah "pating blasur" menafsirkan perintah Pak SBY yg (kalau menurut nalar waras) sudah sangat "cetho welo-welo": hentikan kekerasan dan berikan sanksi tegas termasuk pembubaran! Dipo Alam (DA), misalnya, mementahkan perintah tsb dg menyatakan bhw FPI tdk bisa dibubarkan karena belum terdaftar sebagai ormas. Kemendagrinya juga bungkam seribu bahasa. Kementerian lain, seperti Kemenag cuma bisa menghimbau agar FPI mengganti metode dakwah. KemenhukHAM, seakan sibuk membuka-2 aturan tapi tak ketemu-2 juga! Bgmn dg elit PD? Satu-2nya yang mula-2 tegas adalah Ruhut Sitompul (RS) yg mengatakan FPI bisa dibubarkan. Tetapi sehari kemudian dia bilang "Pak SBY tidak akan membubarkan FPI." Jadi, walhasil aparat Pemerintah dan keamanan negeri ini serta parpol yg berkuasa hanya bisa lomba omong "pating pecothot", sehingga makin membenarkan prasangka negatif dan distrust dari publik. Maka bagaimana mungkin publik mengharapkan ada reaksi dr mereka thd tantangan dari HSA, apalagi thd ucapan Habib Rizieq (HR) yang menuding Pak SBY sebagai "pecundang dan penyebar fitnah" bbrp hari lalu? Sebuah hil yang mustahal!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://news.okezone.com/read/2013/07/23/337/840961/fpi-siapa-yang-berani-bubarkan-kami
Friday, July 26, 2013
Home »
» FPI MENANTANG, PEMERINTAH DAN APARAT BERGEMING
0 comments:
Post a Comment