Strategi PDIP untuk 'melanjutkan' perjuangan di Parlemen ke jalan, perlu dicermati dg seksama. Kenaikan harga BBM jelas merupakan isu politik ekonomi yang akan terus berkumandang dan efektif untuk digoreng sampai Pemilu 2014. PDIP, sebagai parpol oposisi, tentu melihat peluang sangat bagus guna menangguk simpati rakyat melalui penolakan kenaikan BBM, apalagi sudah bisa ditengarai bhw respon Pemerintah (BLSM, janji-2 pembanguan infrastruktur, dll) bakal amburadul dan jauh dari mampu mengatasi dampak negatifnya. Menghadapi masa-masa puasa/lebaran, pergantian tahun, dan kampanye Pemilu, Pemerintah akan kedodoran. Sebab kondisi Kabinet sedang "acak-adut" akibat penggembosan oleh PKS dan ditambah inkompetensi para Menteri menangani tugas mereka (ingat soal UN yg kacau, misalnya), dan konsentrasi yg pecah karena menghadapi Pemilu. Hemat saya, strategi meraih simpati rakyat dari PDIP harus dijalankan dg takaran yg pas, sebab jika menciptakan anarki dan destabilisasi politik bisa saja menjadi 'senjata makan tuan' bagi partai Banteng moncong putih tsb. Di sinilah dituntut kenegarawanan dan kepemimpinan para elit PDIP. Merebut simpati rakyat adlh suatu hal yg absah dlm politik, tapi memelihara keutuhan dan kohesivitas bangsa serta stabilitas politik pasca 2014 juga mutlak bagi negeri ini. Jangan sampai syahwat untuk meraih kuasa mengorbankan keutuhan dan kesinambungan NKRI.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://news.detik.com/read/2013/06/19/082205/2277476/10/kalah-di-parlemen-pdip-gelar-aksi-tolak-kenaikan-harga-bbm-hari-ini
Wednesday, June 19, 2013
Home »
» MEMBACA STRATEGI TURUN KE JALAN PDIP PASCA-KENAIKAN BBM
0 comments:
Post a Comment