"Inilah kemenangan dari kebijaksanaan, sebuah
kemenangan dari kemoderatan, kemenangan dari pertumbuhan dan kesadaran,
dan kemenangan dari komitmen melawan ekstremisme dan kemarahan."
Demikian cuplikan pidato Presiden Iran terpilih, Dr. Hassan
Rouhani (HR), saat menyambut kemenangan telak dalam Pilpres kemarin dg
mengantongi 50.70% suara sah. Dengan pernyataan itu, Presiden baru ini
ingin menunjukkan kepada pemilihnya dan rakyat Iran, serta dunia, bhw di
bawah kepemimpinannya, Iran akan tampil beda. Negeri para Mullah itu
tidak ingin dianggap 'sangar' dan 'keras kepala', tetapi lebih 'bijak',
'santun' dan 'moderat.' RH ingin menjadi antitesa dari Presiden
Ahmadinejad yg membuat Barat meradang setiap ia pidato dan membuat
statemen. RH akan melanjutkan legacy dua Presiden yg sebelumnya, Khatami
dan Rafsanjani, yg lebih 'cool' kendati tetap kokoh dalam prinsip
memertahankan kedaulatan dan asa bangsa Iran paska Revolusi 1979. Maka,
jJika Ahmadinejad menggunakan strategi 'pentungan' (stick), RH akan
memilih menawarkan "wortel" (carrot) kepada lawan. Dan rakyat Iran,
kendati tetap bersemangat tinggi, sudah lelah juga dg hingar-bingar
tanpa henti. Mereka ingin perbaikan ekonomi dan kesejahteraan seperti yg
dinikmati rakyat negara-2 tetangganya, khususnya China dan Rusia, yg
telah menggapai sukses. Bukan saja keduanya kini adlh negara-2 yg
disegani di bidang militer dan diplomasi, tetapi juga ekonimi, industri
dan perdagangan. Hassan Rouhani mengerti psikologi rakyatnya, dan
rakyatpun mendukungnya. Bagaimana dg Indonesia di 2014?
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.reuters.com/article/2013/06/15/us-iran-election-idUSBRE95C1E120130615
Monday, June 17, 2013
Home »
» ROUHANI DAN AHMADINEJAD: ANTARA "CARROT DAN STICK?"
0 comments:
Post a Comment