Home »
» SAEED JALILI DAN ALI VELAYATI DIJAGOKAN BERSAING KETAT DALAM PILPRES IRAN
Pemilihan
Presiden Iran bulan depan sangat menentukan kiprah negeri para Mullah
itu menghadapi tekanan-2 dari negara-2 Barat dan sekutunya, khususnya
dalam melanjutkan program Nuklir. Delapan kandidat Presiden dinyatakan
lolos, sementara Ayatullah Akbar Hashemi Rafsanjani dan Esfandiar Rahim
Mashaei dinyatakan ditolak sebagai calon. Rafsanjani adalah mantarn
Presiden Iran (1989-1997) dan termasuk figur pendiri Republik Islam
Iran, selain pernah menjadi Ketua Parlemen Iran. Esfandiar adalah
protege Presiden saat ini, Ahmadinejad, dan dikenal nasionalis serta
konservatif. Dengan tersisihnya dua figus tsb, kini terisi 8 orang calon
dan tiga di antaranya, Saeed Jalili (SJ), Ali Akbar Velayati (AAV), dan
Baqer Qalibaf (BQ) merupakan calon-calon terkuat yg akan bersaing. Jika
SJ unggul, maka kebijakan program nuklir dan polugri Iran relatif akan
tetap sama dengan saat ini, apalagi SJ adalah loyalis Ayatullah Ali
Khamenei, pemimpin spiritual Iran. Jika
Velayati yang menang, maka polugri Iran akan lebih adem dan tidak hingar
bingar, kendati soal program nuklir akan tetap menjadi priorotas.
Velayati memiliki pengalaman memegang Kemenlu terlama di Iran, 16 tahun,
dan dipandang sangat kompeten serta loyalis thd Kamenei karena Velayati
pernah menjadi salah satu penasehat beliau. Qalibaf adalah Walikota
Teheran yg sangat kritis thd Ahmadinejad, pragmatis dan populis. Mantan
Panglima Divisi Udara Pengawal Revolusi Iran ini juga pernah menjabat
Kapolri Iran yg sangat reformis. Ia membuka peluang kaum perempuan utk
pertamakalinya untuk menjadi Polisi di negara Syiah tsb. Pengamat Barat
umumnya memegang Jalili atau Velayati, dan jika benar, maka strategi
geopolitik Iran di kawasan tampaknya akan bertahan.
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment