Larangan terhadap kandidat Presiden perempuan oleh Dewan Pelindung (Velayat-Vageh) Republik Islam Iran (RII) adlh bukti bahwa negara teokrasi tersebut tidak sepenuhnya mengakui dan menghormati hak-hak asasi manusia. Bahwa di Iran, perempuan punya hak pilih dan dipilih (smapai pada tingkat Parlemen) adalah sebuah kenyataan dan hal itu tentu positif. Namun dg melarang keikut sertaan perempuan untuk dipilih sebagai Capres, memementahkan kembali jaminan hak politik kaum perempuan di negeri Mullah tsb. Teokrasi yg diterapkan di Iran, memang bukan demokrasi, dan karenanya mengandung kelemahan fundamental dan prinsipil: yakni menganggap mahluk manusia berkelamin perempuan bukan sepenuhnya manusia yang meiliki hak yang sama dengan manusia berkelamin lelaki. Sebuah prinsip yang fatal dan tidak patut untuk ditiru, kendati mengatsnamakan ajaran agama.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://international.okezone.com/read/2013/05/18/412/808989/perempuan-dilarang-calonkan-diri-jadi-presiden-iran
Sunday, May 19, 2013
Home »
» REZIM TEOKRASI IRAN TIDAK MENGAKUI HAK ASASI KAUM HAWA
0 comments:
Post a Comment