Gubernur DKI, Joko Widodo |
Indonesia, hari-hari ini memang makin sarat dengan kejadian aneh. Setelah mengukir sejarah pertama seorang mantan Jenderal dan Jenderal aktif Polri berurusan dengan hukum karena terlibat korupsi, ada kejadian aneh lagi. Yaitu Mendagri menyindir DKI Jokowi karena beliau sering 'blusukan' alias turun ke bawah (turba). Kenapa saya katakan aneh? Karena, kalau pakai nalar sehat, 'blusukan' itu kan sejatinya "ngantor dengan cara yang berbeda." Ngantor yang biasa, ya masuk kantor dari jam 8 pagi- 5 sore. 'Blusukan' yg dilakukan Jokowi adalah 'ngantor' yang tidak dibatasi jam dan kamar kerja khusus. 'Blusukan' bisa kapan saja dan lokasinya di tempat target (rakyat). Jadi, hemat saya, Menteri yg nyinyir karena Gubernur 'blusukan' sangatlah aneh. Jangan-2 dia begitu kepada Jokowi karena dirinya tidak kemampuan gaulnya rendah. Akibatnya, si Mendagri pun sering tdk mampu menyentuh (out of touch) detak nadi masyarakat. Barangkali ini bisa menjelaskan kenapa Mendagri sampai hari ini masih tak kunjung mampu menyelesaikan kasus bendera Aceh. Mungkin karena beliau kurang gaul dan paham dengan orang dan daerah Aceh sehingga lebih suka menunda dan 'cooling down' ketimbang menyelesaikan secara tegas dan cepat. Saya setuju dg Gub Jokowi yg memilih cuek dg sindiran Mendagri. Orang nyinyir tdk usah terlalu direken...
Selanjutnya baca tautan ini:
http://jakarta.okezone.com/read/2013/04/29/500/799206/disindir-mendagri-soal-blusukan-jokowi-cuek
0 comments:
Post a Comment