"Kreativitas" atau pelecehan terhadap agama? Siswi-2 SMU II Toli-Toli mungkin menganggap apa yang mereka lakukan adalah bagian dari 'kreativitas', yakni menggabungkan musik dengan ritual shalat. Kebetulan musik yang mereka sng pengiring adalah jenis hip-hop (Maroon 5), dan bukan musik yang lebih "sopan". Hasilnya pun tarian yang seperti itu. Mudah diduga jika reaksi keras dan menakutkan pun langsung marak, khususnya dari pihak-pihak yang merasa paling tersinggung dengan apapun yang dikategorikan sebagai "pelecehan agama." Mungkin perlu diselidiki lebih dahulu persoalan ini dg jernih, dg melibatkan berbagai pihak: lembaga pendidikan, para guru, ulama, psikolog, para orang tua murid, para pelaku sendiri serta para murid lainnya. Dari tayangan video itu, siswi-2 tsb jelas beragama Islam dan fasih dalam bacaan Shalat. Bahwa produksi "kreatifitas" mereka kemudian berdampak sangat negatif dari publik, bisa jadi tak mereka bayangkan. Tetapi memvonis kasus ini semata-mata sebagai pelecehan terhadap agama secara terencana dan sistematik (apalagi disponsori pihak luar), lalu mengutuk serta menghukum berat secara fisik, bukan solusi mendidik dan efektif. Bahkan, bisa saja aksi ini mengundang peniruan (yg sama atau yang lain) karena sensasi yg dihasilkan. Bukankah sensasi dan popularitas sangat digandrungi remaja, terlepas apapun latar belakang mereka?
Simak Video ini:
http://www.youtube.com/watch?NR=1&feature=endscreen&v=FiPBkRkrkTE
Saturday, April 20, 2013
Home »
» TARIAN "SHALAT" SISWI SMU TOLI-TOLI: KREATIVITAS ATAU PELECEHAN AGAMA
0 comments:
Post a Comment