Rencana Pak SBY menggunakan akun tweeter pribadi, hemat saya, bukanlah sesuatu yg perlu ditanggapi berlebihan. Ber-tweeter-ria sudah dilakukan oleh banyak peringgi negara-negara lain. Setidaknya, saya tahu Presiden Obama, mantan First Lady dan Menlu AS, Hillary Clinton, First Lady Michelle Obama, dan masih banyak lagi figur internasional yang punya akun tweeter pribadi maupun group. Dan seperti juga figur-2 tsb, Pak SBY tidak mungkin akan melayani tweeter sendiri selama beliau menjadi pejabat negara. Tak terbayangkan jika beliau mesti membaca dan/atau menjawab jutaan kicauan tiap hari sendirian! Mungkin hanya kadang-2 saja atau untuk mengirim/menjawab kicauan yg dianggap beliau sangat urgen utk dibalas secara pribadi. Publik dan para pengguna tweeter juga tak perlu ke geeran atau sebaliknya merasa punya kesempatan menghujat tanpa berfikir melalui akun beliau. Sebab saya yakin akan ada screening bg kicauan-2 yg tak penting. Langkah ini bukan saja karena Pak SBY ingin kontak langsung dengan publik, tetapi juga sebuah instrumen kampanye yang dianggap efektif untuk mendulang suara bagi PD pada 2014. Publik Indonesia umumnya sangat menghormati, mengidolakan, dan menganggap Pak SBY sbg role model (sosok teladan). Sehingga jika ini ditambah sentuhan pribadi (personal touch) dari beliau, bisa jadi akan membalikkan persepsi negatif kepada PD menjadi lebih positif. Karenanya, saya merekomendasi agar mBak Mega, Pak Prabowo, Pak Wiranto, dll segera membuka akun tweeternya. Siapa diantara meraka yang paling banyak mendapatkan pengikut (followers), bisa jadi indikator popularitas mereka. Gitu saja kok heboh!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/04/12/106081/Ingin-Dialog-Bebas-dan-Setara,-SBY-Siap-Terima-Kritikan-dari-Followers-
Friday, April 12, 2013
Home »
» TAK PERLU HEBOH MENYIKAPI AKUN TWEETER PRIBADI PAK SBY
0 comments:
Post a Comment