Nasib Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso (HS), mungkin tak sebaik Pangdam Sriwijaya, Mayjen TNI Nugroho Widyotomo (NW), yg menangani insiden Baturaja. Jika dilihat magnitude masalah (aalagi jika penilaian publik dilibatkan), kasus penyerangan, pembakaran, dan perusakan Mapolres Baturaja oleh satuan Armed 15 mungkin lebih parah dan lebih menjatuhkan pamor TNI-AD khususnya dan TNI umumnya, dibanding dengan penyerangan Lapas Cebongan yg menewaskan para preman. Namun pertimbangan politik tampaknya tidak "berpihak" kepada HS. Bisa saja karena statemen beliau, bhw tidak ada keterlibatan anggota TNI dlm serangan Lapas, yg menjadi pembeda nasib antara kedua Panglima tsb. Pak HS, sebagai seorang Panglima Teritorial, mungkin kurang "diplomatis" dan "politis", serta judgementnya yg cepat terbukti salah. Tapi sebagai seorang pemimpin militer, saya melihat beliau tetap terhormat. Partanggungjawaban telah dilakukannya dan publiklah yang akan menilai. Bravo untuk Pangdam Diponegoro!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://regional.kompas.com/read/2013/04/06/09053336/Pangdam.IV.Diponegoro.Dicopot?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Saturday, April 6, 2013
Home »
» BUNTUT PENYERANGAN LAPAS, PANGLIMA KODAM DIPONEGORO DICOPOT
0 comments:
Post a Comment