Pilihan menggelar Konggres Luar Biasa (KLB) diambil oleh Majelis Tinggi Partai (MTP) PD, bukan mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Ketum DPP. Ini adalah langkah yang kendati beresiko, tetapi lebih kecil komplikasinya bagi partai dan elitenya nanti ketika harus meneruskan penataan di samping mengurus pencalegan di KPU/KPUD. Resiko yg saya maksud adalah polarisasi dan kegaduhan dalam KLB untuk menentukan siapa yg yg akan mengganti Anas Urbaningrum (AU), karena persaingan antar kubu di elite PD. Sekarang saja, sudah muncul pendukung Pakde Karwo (Gub Jatim) yg didukung kubu AU, dan pendukung Marzuki Alie (MA) yang juga punya ambisi menggantikan AU. Belum jelas apakah Pak SBY akan punya calon sendiri, spt dulu, atau bersikap netral. Yang terakhir ini tampaknya sulit karena proses penataan partai dan pencalegan akan tergantung pd kekompakan antara Ketum DPP baru dg MTP. Walhasil, MTP dan khususnya Pak SBY perlu sangat berhati-2 dlm menyelenggarakan KLB agar tidak malah memerluas wilayah konflik internal PD. Dan seperti yg dikatakan sendiri oleh Pak SBY dlm pidato di Cikeas pada Februari lalu, pembersihan dan penataan PD adalah prioritas utama. Sampai-2 beliau bilang "lupakan dulu Pemilu 2014."
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/03/11/101707/SBY-Terpaksa-Gelar-KLB-setelah-Didesak-Seluruh-DPD-Demokrat-
Monday, March 11, 2013
Home »
» JALAN KLB LEBIH BAIK KETIMBANG PLT UNTUK MENENTUKAN PENGGANTI ANAS?
0 comments:
Post a Comment