Home »
» HARAPAN PAK SBY AGAR ANAS BEBAS MALAH DINILAI TAK ETIS OLEH ICW
Memang
tidak mudah seorang Presiden bicara di publik. Pidato Pak SBY yang
menyinggung soal kasus mantan Ketum PD, Anas Urbaningrum (AU), mungkin
dimaksudkan beliau sebagai sebuah kesantunan. Tapi oleh ICW, ditanggapi
lain, dan dikritik sebagai tak etis. Saya kira hal ini karena seorang
Presiden, dalam konteks kekuasaan, statemennya bisa diinterpretasikan
macam-2. Kendati beliau mengatakan "berharap", tetapi dalam konteks
kekuasaan bisa saja ditafsirkan sebagai "instruksi". Atau yang lain. Ini
tak hanya berlaku bagi Pak SBY saja. Bandingkan Pak Harto yg sangat
jarang bicara tanpa teks; alm. Presiden Gus Dur yang lebih sering tanpa
teks; Presiden Habibie yang suka pidato panjang; dan Presiden Megawati
yang sangat ngirit bicara. Semuanya memiliki konsekuensi sendiri-2,
termasuk penafsiran-2 yg, bisa saja, sangat berlebihan.
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment