Bahwa diantara para pendukung Anas Urbaningrum
(AU) ada yg dari kalangan nahdliyyin, saya kira itu fakta. Tetapi agak
terlalu menyederhanakan masalah jika perseteruan AU vs SBY dikait-2kan
dg ingatan kaum nahdliyyin terhadap kasus Imin vs almaghfurlah
GD, apalagi dijadikan justifikasi bhw kaum nahdliyyin atau para Kyai
mendukung AU. Kendati dalam tradisi pesantren istilah "kualat" itu
dipercaya adanya (khususnya terhadap mereka yg punya maqom sangat
terhormat spt GD), tetapi tidak bisa dipakai sebagai sebuah indikator
empiris, apalagi utk memberikan justifikasi politis. Saya lebih
cenderung mengatakan kalaupun ada kaum nahdliyyin atau para Kyai
mendukung AU, barangkali karena mereka punya hubungan keluarga, dg
ponpes Krapyak, atau nahdliyyin yg sesama anggota atau alumni HMI, atau
nahdliyyin kader/pendukung/ simpatisan PD, dsb. Mengapropriasi istilah
"kualat" tentu tidak bisa dilarang, tetapi ia harus diletakkan pada
konteks yg tepat, agar tidak malah menciptakan fitnah.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://polhukam.rmol.co/read/2013/03/04/100815/Tokoh-NU,-Anas-dan-Karma-SBY-
Monday, March 4, 2013
Home »
» DUKUNGAN NAHDLIYYIN KEPADA AU TAK TERKAIT DENGAN KONFLIK GD VS IMIN
0 comments:
Post a Comment