Selesaikan Konflik PD, Kubu Anas dan SBY akan Kompromi
Fiddy Anggriawan - Okezone
Sabtu, 16 Februari 2013 07:16 wib
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
"Penyelesaian konflik PD akan terjadi kompromi antara kubu Anas
dan SBY. Sebab, SBY tidak serta merta menghilangkan Anas," ungkap Hikam
saat berbincang dengan Okezone, Jumat 15 Februari malam.
Hikam menambahkan, Anas memiliki kewenangan untuk menentukan kader partai yang akan maju sebagai calon legislatif dari PD pada Pemilu 2014.
"Tanda tangan Anas tetap dibutuhkan, karena sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang berwenang tanda tangan adalah sekretaris jenderal dan ketua umum partai. Tidak mungkin dilakukan SBY," sambungnya.
Wakil Rektor President University itu menjelaskan, pelengseran Anas dari ketua umum hanya dapat dilakukan bila KPK sudah menentukan status tersangka atau diturunkan paksa melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Menurutnya, kecil kemungkinan PD menggelar KLB.
"Waktunya mepet, jadi penyelesaiannya ya kompromi antara kedua kubu itu," singkatnya.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu menyatakan, di PD tidak ada aliran keras atau penganut ideologi tertentu. Rata-rata kader partai berlambang bintang mercy itu merupakan loyalis SBY. Tetapi, tidak menutup kemungkinan Anas memiliki loyalis yang tersebar di setiap daerah.
"Persoalannya sekarang, dalam Rapimnas PD pada Minggu 17 Februari nanti. Semua DPC akan berkumpul semua atau tidak? Kalau 75 sampai 80 persen datang dan tanda tangan pakta integritas, maka persoalan partai akan selesai versi SBY, karena yang menggagas acara tersebut adalah Majelis Tinggi bukan DPP," paparnya.
Hikam menambahkan, Anas memiliki kewenangan untuk menentukan kader partai yang akan maju sebagai calon legislatif dari PD pada Pemilu 2014.
"Tanda tangan Anas tetap dibutuhkan, karena sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang berwenang tanda tangan adalah sekretaris jenderal dan ketua umum partai. Tidak mungkin dilakukan SBY," sambungnya.
Wakil Rektor President University itu menjelaskan, pelengseran Anas dari ketua umum hanya dapat dilakukan bila KPK sudah menentukan status tersangka atau diturunkan paksa melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Menurutnya, kecil kemungkinan PD menggelar KLB.
"Waktunya mepet, jadi penyelesaiannya ya kompromi antara kedua kubu itu," singkatnya.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu menyatakan, di PD tidak ada aliran keras atau penganut ideologi tertentu. Rata-rata kader partai berlambang bintang mercy itu merupakan loyalis SBY. Tetapi, tidak menutup kemungkinan Anas memiliki loyalis yang tersebar di setiap daerah.
"Persoalannya sekarang, dalam Rapimnas PD pada Minggu 17 Februari nanti. Semua DPC akan berkumpul semua atau tidak? Kalau 75 sampai 80 persen datang dan tanda tangan pakta integritas, maka persoalan partai akan selesai versi SBY, karena yang menggagas acara tersebut adalah Majelis Tinggi bukan DPP," paparnya.
(tbn)
0 comments:
Post a Comment