AS HIKAM: PIMPINAN KPK DAN HOBI 'MBULET' & OMONG BERTENTANGAN

Aneh, Pernyataan Pimpinan KPK Soal Anas Selalu Bertentangan

Fiddy Anggriawan - Okezone

Sabtu, 16 Februari 2013 05:41 wib

Anas Urbaningrum

JAKARTA- Ada keanehan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyelesaikan kasus Hambalang yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Pengamat Politik AS Hikam, menyatakan setiap Pimpinan KPK, baik Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja kerap bertentangan dalam mengeluarkan peryataan soal nasib Anas. Kemudian, pernyataan mereka pun selalu direvisi oleh dan Juru Bicara (Jubir) KPK, Johan Budi.

"Aneh, pernyataan pimpinan KPK direvisi oleh Jubirnya," tegas Hikam saat dihubungi Okezone, Jumat 15 Februari malam.

Bahkan, menurut Hikam, pimpinan KPK juga kerap obral janji dalam pengusutan kasus Hambalang. "Sudah omongannya berbeda, suka janji melulu," singkat Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu.

Wakil Rektor President University tersebut juga mengritisi, pernyataan salah satu Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja yang mengatakan, lembaga antikorupsi tidak bisa menangani kasus di bawah Rp1 miliar. "Artinya ini meng-cancel pernyataan-pernyataan sebelumnya. Jangankan Rp1 Miliar, Rp10 juta saja dikejar," sambungnya.

Hikam menerangkan, contoh perbedaan pendapat Pimpinan KPK adalah, saat Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan jangan terburu-buru untuk menetapkan status Anas. Padahal, Jubir KPK Johan Budi akan mengumumkan status Anas pada Jumat, 15 Februari.

"Sudah menduga tidak jadi diumumkan, meski sebenarnya saya menunggu pengumuman itu. KPK itu kan ada 5-8 orang pimpinan, jadi tidak sulit mengumpulkan agar bersatu padu untuk menyatakan status Anas. Jadi, tidak saling bertentangan," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Zulkarnain, mengakui perbedaan pendapat di antara Pimpinan KPK dalam mengusut kasus yang diduga melibatkan sejumlah elit di Partai Demokrat. Namun, diakuinya perbedaan itu tidak menimbulkan perpecahan. 

(tbn)