Hanya Golkar yang Mampu Saingi PKS
Tri Kurniawan - Okezone
Minggu, 03 Februari 2013 06:04 wib
Browser anda tidak mendukung iFrame
Anis Matta (tengah) usai dipilih menjadi presiden PKS (foto: Heru)
"Kalau partai lain kan biasanya ribet, nunggu vonis dulu lah baru dicopot. Kalau PKS, managemen mengelolah kerusakan itu lebih cepat," kata dia kepada Okezone, Sabtu (2/2/2013) malam.
Tapi, tambahnya, konsolidasi internal tidaklah cukup bila ingin mengamankan dukungan pada Pemilu 2014. Karena, menurut Hikam, kader internal tidak berdampak besar pada suara partai. PKS juga harus berupaya mempengaruhi suara di luar partai yang mungkin bisa datang dari simpatisan, akademisi atau ormas.
"Karena yang memilih kan tidak hanya kader sendiri, ini yang susah diprediksi. Kalau hanya menggantungkan pada kader tentu kecil," ungkapnya.
Hikam menilai, PKS sudah sangat berpengalaman dalam hal konsolidasi internal. Dibadingkan dengan partai lain, konsolidasi internal PKS terbilang cukup cepat.
"Kalau saya sebagai pengamat melihat, PKS soliditas oraganisasinya hanya Partai Golkar yang mampu menandingi. Yang lain lewat semua apalagi partai Islam," cetusnya.
Langkah PKS yang segera mengganti pemimpinnya yang tersandung masalah harus ditiru partai lain jika mengalami hal serupa. Tapi, Hikam menilai, PKS punya sistem yang berbeda dengan partai lain, maka mengganti pemimpin bukan lah hal yang merepotkan.
"Mereka juga tidak ada orientasi pada darah biru atau ketokohan seseorang karena ideologinya dikembangkan seperti Ihwanul Muslimin di Mesir," ujarnya.
Tambah Hikam, kasus yang menimpa Luthfi sebenarnya bukan hanya masalah bagi PKS, tapi juga tamparan bagi seluruh partai yang berbasis Islam. Pekerjaan besarnya saat ini yakni bagaimana meyakinkan simpatisan agar suaranya tidak lari ke golongan putih (golput).
"Kasus PKS tamparan bagi seluruh partai basis Islam atau yang didirikan organisasi Islam termasuk PAN dan PKB," pungkasnya.
(trk)
0 comments:
Post a Comment