Home »
» ALASAN WAMEN ESDM TTG KENAIKAN TDL TIPIKAL NALAR TEKNOKRAT
Seperti saya posting kemarin, salah satu
alasan paling klasik untuk menjustifikasi kenaikan tarif listrik (dan
tarif apapun juga) adalah "rakyat bawah tidak akan dibebani." Nalar yg
dipakai oleh Wamen ESDM adalah tipikal nalar birokrat dan teknokrat yg
melihat segala sesuatu secara terpisah-pisah dan parsial. Jadi karena yg
kena tarif baru adlh mereka yg listriknya 1.300 kwh atau di atasnya,
berarti mereka yg di bawahnya tidak
kena. Padahal, implikasi kenaikan TDL kan bukan cuma itu saja. Bagaimana
kalau kemudian harga bahan pokok, biaya transportasi, obat-obatan juga
ikut naik karena alasan biaya listrik naik? Apalagi para pengusaha sudah
mulai bicara ttg kemungkinan PHK jika TDL naik? Ini baru soal nalar utk
membela kenaikan TDL yg menurut hemat saya "alay" sehingga tidak
meyakinkan publik. Belum lagi soal apakah setelah TDL naik, Dirut PLN
menjamin (dg taruhan jabatannya) tak akan ada pemadaman listrik selama
setahun penuh di seluruh Republik ini?!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/01/02/92354/Wakil-Menteri-ESDM:-Kenaikan-TDL-Tahun-Ini-Tidak-Membebani-Rakyat-Bawah-)
0 comments:
Post a Comment