AS HIKAM: ULAH BHATOEGANA BISA MERUSAK SIMPATI PEMILIH NAHDLIYIN

JAKARTA (okezone.com) - Pernyataan politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana yang "menghina" mantan Presiden RI, almarhum KH Abdurrahman Wahid banyak menuai protes dari berbagai kalangan.

Mantan Menteri Negara Riset dan Tekhnologi (Menristek) di era kepemimpinan Gus Dur, Muhammad AS Hikam menilai kisruh seputar pernyataan kontroversial Sutan Bhatoegana bisa berdampak buruk bagi citra partai berlambang bintang mercy itu jelang Pemilu 2014 mendatang.

"Dampak buruk bagi Partai Demokrat, citra Partai Demokrat sudah terpuruk dengan masalah Hambalang dan Century. Ditambah ada hal seperti ini itu menjadikannya semakin buruk," ujar Hikam saat berbincang dengan Okezone, Selasa (27/11/2012) malam.

Ulah Sutan, lanjut Hikam, akan mengurangi simpati rakyat terhadap Partai Demokrat. Pasalnya, tidak sedikit warga Nahdiyin yang awalnya mendukung Partai Demokrat itu akan kecewa dan menjadi antipati terhadap partai berlambang bintang mercy itu.

"Pasti akan mengurangi simpati, akan berkurang suara untuk pemilu 2014 mendatang. Terutama di daerah karena banyak warga Nahdiyin yang tadinya mendukung akan kecewa dengan Partai Demokrat," kata Hikam.

Seperti diketahui, pernyataan Sutan Bhatoegana dalam forum Dialog Kenegaraan DPD bertema “Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?” pada 21 November 2012 lalu, berawal ketika aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi yang menuding bahwa Komisi VII telah mengadakan rapat untuk memperkuat posisi BP Migas.

Kemudian, Adhi juga mengatakan, SBY menjual LNG tanggul, untuk mendapat pedang kehormatan dari Inggris. Hal ini dianggap Sutan lebih menyakitkan dan sadis.

"Saat itu saya membantah terus saya bilang anda (Adhi) itu dari Gerakan Indonesia Bersih mestinya hati anda bersih. Kalau mau mendukung pemerintah bersih dukung 100 persen, tapi bukan dengan cara menuduh seperti ini. Kemudian saat beliau katakan Gus Dur bersih. Kalau gitu kenapa dia diturunkan di tengah jalan? Itu saja yang saya bilang," ujar Sutan kala itu. (put