Praktik transaksi dan pemerasan thd BUMN seperti yg ada di tautan di bawah ini perlu diketahui publik, karena berisi tata-cara bagaimana para "polimer' (politisi pemeras) melakukan transaksi dengan mangsanya, BUMN. PT Merpati ini hanya satu dari seratusan lebih BUMN (gemuk atau kurus) yg siap dijadikan bancakan transaksi oleh partai-2 politik melalui para polimernya dan didukung penuh oleh para poliyo di Senayan. Sudah pasti, kasus-2 polimer ini tidak akan bisa dituntaskan, dan hanya akan menjadi semacam alat pencitraan politik belaka, karena semua parpol terlibat. Hanya mereka yang "sial" saja nanti yg akan dikorbankan untuk memuaskan publik yg sedang marah. Setelah itu, transaksi akan dilakukan setelah para polimer melakukan revisi tata cara yg lebih canggih lagi. Bravo Polimer dan Poliyo!!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/05/090439694/Pemerasan-BUMN-Upeti-Rp-18-Miliar-Merpati-ke-DPR
Social Profiles
-
Diberitakan oleh media bahwa sebelas hari lalu (18 Juni 2020), Presiden Joko Widodo (PJ) marah dalam sebuah rapat Kabinet Kerja 2. PJ b... -
Pak Ngadiyono (Ng), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunung Kidul, konon dilaporkan ke kantor Polisi, gegara dituding telah melakukan penghina... -
Kritik thd NU, gara-2 pembubaran pengajian MTA di Kudus, adlh hal yg wajar. Karena memang NU selama ini dikenal sbg 'pembela plural... -
Taktik main cari kesalahan mesti diwaspadai jangan sampai terus dipakai dan dikembangkan oleh para poliyo (politisi sontoloyo) dalam meresp... -
Kelompok Majelis Tafsir Alqur'an (MTA), memang membuat resah kalangan nahdliyyin karena pandangan yg radikal. Termasuk mengharamkan ta...
0 comments:
Post a Comment