Penggunaan pesawat tanpa awak, atau UAV atau yg lebih dikenal dg nama "drones", oleh pasukan AS di Pakistan dan Afghanistan telah menewaskan banyak rakyat sipil yang tak berdaya. Banyak negara dan masyarakat sipil internasional telah menyampaikan protes kepada AS baik langsung maupun melalui perwakilan di PBB, dan menuntut agar penggunaan drones dihentikan. Sejak AS melancarkan perang melawan terorisme internasional di Afghanistan dan Irak paska 9/11, penggunaan drone makin meningkat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Tetapi korban-korban dari kalangan rakyat sipilpun semakin banyak jumlahnya setiap hari, sementara efektivitasnya menghentikan aksi-aksi teror dianggap tidak terlalu signifikan.
Salah satu upaya dari masyarakat sipil internasional adalah menggunakan jalur "diplomasi warganegara" (citizen diplomacy) atau yang di dunia diplomasi dimasukkan dalam kategori track-three diplomacy. Contoh konkretnya adalah dialog antara kelompok pegiat anti-drone dari berbagai negara dengan Dubes AS di Pakistan, Robert Hoagland. Para 'diplomat' dari masyarakat sipil ini mengajukan tuntutan kepada pemerintah AS agar segera menghentikan penggunaan drones di wilayah konflik tsb karena telah mengakibatkan korban jiwa dan harta serta munculnya aksi-aksi kekerasan sebagai tindakan balas dendam.
Selanjutnya, lihat video di tautan ini:
http://www.laprogressive.com/code-pink-pakistan/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+laprogressive+%28The+LA+Progressive%29
Sunday, October 7, 2012
Home »
» DIPLOMASI RAKYAT MELAWAN PESAWAT TANPA AWAK (DRONES) DI PAKISTAN
0 comments:
Post a Comment