JAKARTA - Dalam setiap kesempatan melakukan
kunjungan dan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa lokasi, Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) selalu dikerubuti oleh warga. Mereka rela
berdesak-desakan demi melihat sosok Jokowi dari dekat dan bisa berjabat
tangan.
Tak hanya warga, wartawan juga tak kalah ikut mengerubuti mantan Wali Kota Solo itu, meski tak diberitahu oleh Humas Pemprov DKI terkait agenda Jokowi, wartawan yang meliput di Balai Kota terus mencari tahu kemana Jokowi pergi. Fenomena "demam" Jokowi masih belum hilang, meski pengusaha mebel itu sudah dilantik jadi orang nomor satu di DKI.
Pengamat Politik, AS Hikam menilai bahwa saat ini pasangan Jokowi-Ahok tengah menjalani masa-masa "honeymoon" (bulan madu). Ibarat pasangan suami istri, keduanya saat ini masih baru, sehingga tak heran masyarakat senang mengikuti perkembangan yang dilakukan keduanya.
"Jokowi masih honeymoon, baru menikah masih masa-masa euforia, suasananya masih senang. Honeymoom dengan partai, DPRD, terutama dengan media," ujar AS Hikam kepada Okezone, Jumat (26/10/2012).
Hikam menilai dalam satu tahun pertama euforia seperti itu masih hal yang wajar, pasalnya masyarakat masih ingin tahu sosok Jokowi yang berasal dari luar Jakarta dan berkesempatan memimpin Ibu Kota ini. "Kalau semua sudah settle baru melihat yang sebenarya," katanya.
Lebih lanjut Hikam mengatakan bahwa fenomena "demam" Jokowi tak bisa lepas dari peran media. Media, menurutnya, senang mencari keunikan-keunikan bahkan keanehan dari sosok Jokowi. "Itu kan tergantung media, media senang mencari angle unik dan aneh misalnya seragam Jokowi lah, bangun jam berapa lah," katanya.
Akibatnya, pemberitaan terhadap Jokowi lepas dari substansi persoalan Jakarta yang harus diselesaikan. Namun, dia yakin tahun depan pembahasan lebih pada substansi persoalan Jakarta.
Hikam mengatakan bahwa yang menunggu pemberitaan Jokowi bukan hanya masyarakat pada umumnya, melainkan lawan politik Jokowi. Mereka juga menunggu langkah-langkah yang telah Jokowi janjikan.
(sus)
Tak hanya warga, wartawan juga tak kalah ikut mengerubuti mantan Wali Kota Solo itu, meski tak diberitahu oleh Humas Pemprov DKI terkait agenda Jokowi, wartawan yang meliput di Balai Kota terus mencari tahu kemana Jokowi pergi. Fenomena "demam" Jokowi masih belum hilang, meski pengusaha mebel itu sudah dilantik jadi orang nomor satu di DKI.
Pengamat Politik, AS Hikam menilai bahwa saat ini pasangan Jokowi-Ahok tengah menjalani masa-masa "honeymoon" (bulan madu). Ibarat pasangan suami istri, keduanya saat ini masih baru, sehingga tak heran masyarakat senang mengikuti perkembangan yang dilakukan keduanya.
"Jokowi masih honeymoon, baru menikah masih masa-masa euforia, suasananya masih senang. Honeymoom dengan partai, DPRD, terutama dengan media," ujar AS Hikam kepada Okezone, Jumat (26/10/2012).
Hikam menilai dalam satu tahun pertama euforia seperti itu masih hal yang wajar, pasalnya masyarakat masih ingin tahu sosok Jokowi yang berasal dari luar Jakarta dan berkesempatan memimpin Ibu Kota ini. "Kalau semua sudah settle baru melihat yang sebenarya," katanya.
Lebih lanjut Hikam mengatakan bahwa fenomena "demam" Jokowi tak bisa lepas dari peran media. Media, menurutnya, senang mencari keunikan-keunikan bahkan keanehan dari sosok Jokowi. "Itu kan tergantung media, media senang mencari angle unik dan aneh misalnya seragam Jokowi lah, bangun jam berapa lah," katanya.
Akibatnya, pemberitaan terhadap Jokowi lepas dari substansi persoalan Jakarta yang harus diselesaikan. Namun, dia yakin tahun depan pembahasan lebih pada substansi persoalan Jakarta.
Hikam mengatakan bahwa yang menunggu pemberitaan Jokowi bukan hanya masyarakat pada umumnya, melainkan lawan politik Jokowi. Mereka juga menunggu langkah-langkah yang telah Jokowi janjikan.
(sus)
0 comments:
Post a Comment