Buat saya, pemeriksaan thd Anas seratus kalipun tak akan punya makna sebelum ia dinyatakan sebagai tersangka. Titik. Busyro Muqoddas (BM), Abraham Samad (AS), atau Bamabang Widjojanto (BW) mau omong apa saja, kalau satu hal itu tdk terlaksana, buat saya berarti KPK masih "awu-awu" alias pura-pura dan tidak tuntas. Karena semua pembuktian dan kesaksian para pihak baik yg terperiksa maupun yang tersangka sejak Nazar sampai yang terakhir terkait kasus Hambalang, sudah sangat gamblang sejauh mana peran Anas. Cuma soal keberanian pimpinan KPK berhadapan dg tekanan politik elite dan parpol yg berkuasa saja yg menjadi penghalang. Tidak kurang dan tidak lebih.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2012/10/02/80195/KPK-Buka-Peluang-Panggil-Lagi-Anas-Urbaningrum-
Social Profiles
-
Diberitakan oleh media bahwa sebelas hari lalu (18 Juni 2020), Presiden Joko Widodo (PJ) marah dalam sebuah rapat Kabinet Kerja 2. PJ b... -
Pak Ngadiyono (Ng), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunung Kidul, konon dilaporkan ke kantor Polisi, gegara dituding telah melakukan penghina... -
Kritik thd NU, gara-2 pembubaran pengajian MTA di Kudus, adlh hal yg wajar. Karena memang NU selama ini dikenal sbg 'pembela plural... -
Kelompok Majelis Tafsir Alqur'an (MTA), memang membuat resah kalangan nahdliyyin karena pandangan yg radikal. Termasuk mengharamkan ta...
-
Taktik main cari kesalahan mesti diwaspadai jangan sampai terus dipakai dan dikembangkan oleh para poliyo (politisi sontoloyo) dalam meresp...
0 comments:
Post a Comment