Home »
» KRITIK LSM THD KERMA KPK-TNI, 'BENER NING ORA PENER'
Di harian Rakyat Merdeka edisi cetak, hal 8, 19/9/12 ada kabar yg erlu dicermati, terkait reaksi koalisi LSM terhadap kerjasama (kerma) antara KPK dan TNI. Dalam
masyarakat Jawa ada ungkapan 'bener nanging ora pener,' artinya 'benar tapi
tidak tepat' (penempatannya). Ungkapan ini bisa dipakai utk mengomentari koalisi LSM yang mengatakan bhw kerjasama KPK dg TNI dituding melanggar hukum
dan, karenanya, harus dihentikan. Bahwa rumah tahanan militer (RTM) bukan diperuntukkan buat tersangka
pidana korupsi atau mereka yang bukan tahanan militer, memang benar. Tetapi jika KPK sangat membutuhkan tempat
bagi tahanan sementara Pemerintah blm bs menyediakan, apkh tindakan KPK
lalu hrs dianggap melanggar hukum dan distop? Logika waras akan
mengatakan tidak. Justru kerma KPK-TNI dlm hal ini adlh terobosan
kreatif dan sekaligus menjadi kritik bg Pemerintah dan DPR agar
konsisten mendukung KPK. LSM-2 di atas terlalu lebay jika menafsirkan
kerma tsb tanpa pertimbangan yg lebih kontekstual. Malah bs saja mereka
cuma 'sour grape' dan curiga berlebihan kpd TNI. LSM mestinya mendukung
KPK menghadapi usaha-2 DPR melemahkan KPK dg sedikit lebih cerdas dan
cermat menafsirkan hukum.
0 comments:
Post a Comment