Akan cukup efektifkah strategi Jokowi "nglurug" ke kantong_2 pemilpendukung Foke? Terlalu pagi utk menilai. Tetapi ada strategi ini memang berani karena Jokowi melakukan blietzkrieg ke wilayh yg jelas tdak dia menangkan pada putaran I yang lalu. Jokowi jg melakukan taktik "tidak berpidato" dan hanya mendengarkan aspirasi publik di daerah-2 tsb. Mungkin untuk mengurangi kemungkinan suasana jadi panas, sehingga ia memilih silent campaign. I menyerahkan ops di lapangan kepada para "gerilyawan"nya yg lebih bisa fleksibel dan unobtrussive di antara pendukung Foke. Sebuah pendekatan yg cerdas!
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment