Saya melihat pengunduran diri Hartati Murdaya (HM) sbg anggota Wanbin PD adalh semacam protes thd para petinggi PD yg tidak mau memberikan pembelaan, tetapi malah rame-2 mengambil jarak dan cuci tangan. Ini berbeda sekali dg yg dialami Anas, dan mirip dg yg dialami Nazar (yg juga lantas berbalik menghantam pimpinan partai tsb). Petinggi PD seolah-2 "lupa" thd jasa HM kpd partai dan elitenya. Alih-2 memberikan simpati, elite PD sejak kasus Buol dibongkar KPK menyatakan bhw ini urusan pribadi sang taipan, seolah-2 PD tak ada urusan sama sekali dan tetap putih-bersih! Bisa dimaklumi jika BM merasa dirinya ibarat "habis manis, sepah dibuang." Politik, konon, tak kenal kawan dan lawan permanen. Yg ada hanyalah kepentingan permanen...
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment