Setelah dituduh tidak memiliki kapasitas utk mengelola Jkt, Jokowi dituduh lagi oleh Prof. Ryaas Rasyid sbg orang yang hanya romanitis dan berpotensi "melanggar aturan." Adapun "buktinya" adlh ucapan Jokowi agar mobil ESEMKA nya tidak diuji emisi. Saya kira cara menuduh seperti ini sama sekali tidak bermutu, dan
tdk berbobot ilmiah. Romantisisme dg gagasan mobnas, menurut saya justru penting agar bangsa ini memiliki keberanian dan tdk selalu tergantung. Soal uji emisi, Jokowi lebih mengarahkan kritiknya pada Pemerintah yg cuek thd proyek Mobnas, bukan karena tidak mau melakukan tes emisi. Faktanya, mobil Esemka tetap dites emisi 2 kali dan akhirnya lolos!. Lagi-2 Prof Ryaas Rasyid mengorbankan martabat sbg ilmuan dan penaseihat Presiden demi kampanye Foke! Sayang, sungguh sayang!
tdk berbobot ilmiah. Romantisisme dg gagasan mobnas, menurut saya justru penting agar bangsa ini memiliki keberanian dan tdk selalu tergantung. Soal uji emisi, Jokowi lebih mengarahkan kritiknya pada Pemerintah yg cuek thd proyek Mobnas, bukan karena tidak mau melakukan tes emisi. Faktanya, mobil Esemka tetap dites emisi 2 kali dan akhirnya lolos!. Lagi-2 Prof Ryaas Rasyid mengorbankan martabat sbg ilmuan dan penaseihat Presiden demi kampanye Foke! Sayang, sungguh sayang!
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment