Sejatinya, saya setuju dg kegiatan studi banding DPR. Tetapi tentu bukan sprt yg dilakukan oleh Pansus RUU Desa ke Brazil dg alasan mengada-ada, tdk logis, dan menelan terlalu besar biaya. Mengatakan desa-2 di Brazil mirip dg di Indonesia, sy kira perlu dipertanyakan. Bhw Pemerintah Brazil berhasil memajukan desa itu mungkin saja, tetapi apakah relevan dg kondisi Indonesia?. Studi banding yg tepat adlh yg berdasarkan penalaran, jelas target-2nya, dan tdk hrs menghabiskan anggaran terlalu besar. Kenapa, misalnya, Pansus tdk ke negara-2 ASEAN saja yg bukan saja struktur desa-2nya mirip, tetapi juga berhasil dimajukan (Malaysia, Thailand, Vietnam)? Bukti bhw politisi Senayan kian melecehkan penalaran dan pendapat rakyat makin menumpuk.
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment