Gus Aqil Siradj (AS) dan Din Samsyuddin (DS) menambah panjang daftar mereka yg diinginkan maju Capres. Nama besar keduanya tentu tak dipungkiri, demikian juga basis massa Islam yg dibawa mereka? Tapi kenapa rasa-rasanya kok keduanya hanya sampai pada taraf "penggembira" saja? Bukan saja karena nama keduanya tidak moncer dalam berbagai survei, tetapi juga soal pengusung parpol belum ada yg melirik. Utk AS, pengalaman dua kali NU mengajukan cawapres (Gus Hasyim dan Gus Sholah) menunjukkan bhw kaum nahdliyyin sendiri pecah. DS memang belum pernah dites, tetapi saya kira juga takkan jauh berbeda; suara Muhammadiyah pun belum solid kepada beliau.
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment