Saya bisa memahami pandangan Fisal Basri (FB) yg menolak bicara dukung
mendukung di putaran II Pemilukada DKI. Kebiasaan dalam praktik politik,
memang pihak yang kalah namun memiliki suara signifikan, akan mendukung
(endorsing) salah satu pihak yg menang
dan dianggap memiliki platform, kepentingan, atau aspirasi yg sama.
Namun itu biasanya sesama calo dr parpol. Tampaknya FB ingin membangun
tradisi politik independen yg mungkin masih sangat baru di negeri ini,
namun sangat bernilai bagi pengembangan demokrasi di masa depan. Baro
Pak Faisal!
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment