Entah Sutan Bhatoegana (SB) sdng mimpi di siang bolong, lalu ngelindur, atau serius ketika minta pencapresan Ical dipisahkan dari kasus lumpur Lapindo (lihat tautan). Tetapi kalaupun serius, SB seperti menyuruh memisahkan asin dari garam, atau panas dari matahari, atau basah dari air. Bagaimana mungkin rakyat Indonesia (yg waras, tentu saja) bisa memisahkan kedua hal itu. Ical = lumpur Lapindo, dan lumpur Lapindo = Ical , karena memang banjir lumpur itu adlh terkait perusahaan Ical tsb. Dan tentu saja, sekaligus hutang dan nasib para korban lumpur tsb sudah menyatu dg sosok Ketum DPP Golkar tsb. Dibedakan bisa, dipisahkan no way!
Selanjutnya baca tautan ini:
0 comments:
Post a Comment