Peringatan petinggi Golkar, Nurul Arifin (NA), agar tidak ada
Jawasentrisme dlm pencapresan, tentu sangat baik. Tetapi dlm konteks
Indonesia saat ini, masalahnya tdk sesederhana itu. Saya kira Ical bukan
tdk populer karena soal latar etniknya,
tetapi lebih karena track recordnya sebagai figur nasional yg belum
mampu menembus popularitas saingannya seperti Akbar Tanjung, Prabowo,
Megawati, Sri Mulyani, dan bahkan Ibu Ani SBY. Malah dg kasus Lapindo
dan berbagai kemelut yg pernah menimpa keuangan perusahaannya, bisa jadi
popularitas Ical sbg Capres cenderung di papan bawah. Itulah sebabnya,
NA terlalu naif jika kritik thd bossnya dikaitkan dg Jawasetrisme.
Mungkin itu adlh strategi kampanye Golkar saja, memakai tudingan
primordialisme sbg tameng.
Selanjutnya baca tautan di bawah ini:
http://m.okezone.com/read/2012/05/10/339/627303
Friday, May 11, 2012
Home »
» KRITIK TAJAM TERHADAP PENCAPRESAN ICAL BUKAN INDIKASI JAWASENTRISME
0 comments:
Post a Comment