Di harian Kompas (25/5/12) hal.9 diberitakan bhw jawaban Pemerintah RI
dlm sidang UPR-PBB mengecewakan. Pemri dianggap 'mbulet' dlm menjelaskan
mslh pelanggaran HAM yg terjadi & hny membela diri belaka. Dlm
status kemarin, sy mengatakaan jika Menlu Marty cuma mengulang mantra
janji-2 dan pernyataan spt biasa, mk masy internasional sudah tdk
tertarik. Sebab mereka sudah tahu apa yg terjadi dan apa y
g
sdh dilakukan Pemri. Tdk perlu jauh2, tinggal buka internet, berita
kekerasan, radikalisme, pembiaran, dan janji2 kosong bertebaran di sana.
Menlu harusnya malu memutar kaset rusak di depan sebuah forum PBB.
Lebih baik terus terang saja mengakui bhw Pemri harus membuktikan janji
dg melarang ormas radikal beroperasi. Misalnya, apa manfaatnya Menlu Marty mengklaim bahwa "semua pelaku pelanggaran HAM di Papua sudah diproses dalam ‘pengadilan yang transparan dan terbuka’". Hal ini malah membuat para pemrotes dan mereka yang anti-Indonesia mendapat amunisi untuk mengritik, karena jelas tidak benar.
Kalau cuma 'mbulet', Indonesia
akan makin terpuruk reputasinya dlm pergaulan antar-bangsa!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.humanrights.asia/news/press-releases/AHRC-PRL-016-2012-ID
0 comments:
Post a Comment