Monday, October 24, 2011

MODERNISASI ALUTSISTA TNI JANGAN SAMPAI MEMBUAT KETERGANTUNGAN


Kedatangan Menhan Leon Panetta, yg juga mantan Direktur CIA itu, tentu tidak terlepas dari rencana hibah peswat F-16 bekas kepada AURI. DPR, khususnya Komisi I masih belum setuju dengan program ini, karena walaupun hibah tetapi tampaknya akan menguras keuangan negara untuk membiayai retrofit dan refurbishmen pesawat-pesawat bekas tsb. Anggota Komisi I dari FKB, Efendi Choirie malah mengatakan pesawat-2 tsb sebagai "barang rongsokan," karena kondisinya yg sudah banyak yg rusak.


Panetta tentu akan melakukan lobby kepada Pemerintah SBY agar hibah tsb mulus. Jika tidak, maka hubungan antara RI dan AS dlm bidang pertahanan akan mengalami stagnasi, apalagi kini TNI AU lebih banya membeli pesawat tempur Sukhoi dari Cina, sedang AL dan AD juga mungkin akan menengok ke Rusia dan Cina dal modernisasi alutsista mereka.

Kesulitan dengan AS adalah sistem proteksi mereka thd IPR produk persenjataan, dan juga belum tentu ada sistem senjata yg akan dipasang dalam pesawat F-16, sebagaimana pengalaman zaman Orba ketika RI membeli satu squadron F-!6 Fighting Falcon tsb. Sementara, Rusia dan Cina barangkalai tidak akan terlalu rumit dalam soal IPR dan persenjataan, kendatipun dari segi kecanggihan belum bisa menanding produk AS.

Pemerintah RI seharusnya mempertimbangkan masak-2 mengenai upaya pemberian dan pembelian alutsista modern, khususnya pesawat tempur dari manapun. Jangan hanya karena dipuji-2 dan diberi hibah barang bekas lalu luntur pula kewaspadaannya.


Selanjutnya baca tautan di bawah ini:

http://www.detiknews.com/read/2011/10/23/190824/1750522/10/as-dukung-modernisasi-persenjataan-tni?nd992203605).
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS